Minggu, 18 Maret 2012

ketika kegelapan menerjang
jiwa terhimpit di kesunyian
cahaya enggan bersinar
menjauh dari harapan,

kebingungan menyelimuti
menemani di sepanjang hari
seakan menjadi asumsi
yang selalu dinikmati,

ingin ku gapai titik cahaya pagi
yang sinarnya menusuk hati
membujuk dengan bernyanyi
menuju hari yang lebih berarti

udara segar membalut tubuhku
kicauan burung merayuku
untuk bergerak menuju
ruangan kosong disanubariku

Jumat, 09 Maret 2012

Renungan lubuk hati

tangisan hati tak bisa dipungkiri
jiwaku tercincang dalam dua arti
risaunya hati yang aku jalani
hingga terbentuk renungan hati

seakan menjadi bumerang yang selalu menghakimi
di hari-hari yang telah ku lewati
menjauhnya kebahagiaan ukhrowi
hingga mungkin hilangnya keabadian surgawi

nikmat sesaat yang selalu ku dapati
mungkin kelak yang akan menjadi bukti
tergiringnya jasad ini
kelembah kehinaan yang paling abadi

pembenahanlah yang harus cepat ku lakukan
namun itu yang menjadi tolok ukur yang paling menyulitkan
godaan yang bagaikan gelombang badai
selalu menerjang menuju lembah suram

rimba kehidupan yang kelam
menyelimuti disepanjang nafas yang berjalan
mungkin keajaiban akan datang
disaat hati ini mulai menemukan.

Jejaka Imitasi

Dengan makin canggihnya teknologi dan berkembang pesatnya ilmu pengetahuan, terlahirlah jejaka yang jadi primadona di segala aspek yang ia kuasai. ia merasa menjadi raja di jaman ini, kenapa bisa terjadi seperti itu? kesempurnaan fisik dengan ditunjang oleh faktor materi yang menghuni, ia merasa bahwa dirinya lah yang paling sempurna. segala hal yang ia ingginkan dapat terlaksana dengan mudahnya tanpa mengalami hambatan sedikitpun dalam mendapatkannya.
al kisah berawal dari khayalan yang selalu membayangi juga menyelimuti di setiap hari yang terlewati. hidup yang penuh dengan kemewahanlah yang selalu ada di dalam benak seorang jejaka imitasi yang hanya bisa menghayal tanpa bergerak untuk meraih dan mewujudkanya, kaya orang tolol mungkin, dia tak pernah melakukan terbosan yang mengarah kearah yang ia dambakan hanya berbicara omong kosong doang yang mungkin hanya terucap dan jadi pedoman hidupnya. apa mungkin harus pasrah pada kenyataan yang ada dengan menerima goresan takdir yang sedang bergulir atau melakukan pembaharuaan kehidupan dengan mempunyai inovasi yang lebih gras tanpa menjadi plagiat yang menikmati keidahan dengan memalukan kemampuan yang ia punyai yang terkunci oleh fikiran kotornya, karena dia seorang duplikat yang pandai menjilat..to be countiue

Selasa, 06 Maret 2012

titik terang menuju awal yang baru

ditengah kegelapan dan kehampaan, terhimpit oleh resah hidup yang tak tau arah.
titik balik dari kenyataan yang sudah aku jalani kini menuai lembaran baru yang harus ku rangkai agar ada makna dalam setiap detik, menit, jam, hari, bulan dan maupun tahun. rasanya kini diriku seperti terlahir kembali seperti bayi yang masih polos dan suci, setelah ku alami sebuah kejadian yang menusuk hatiku hingga tak dapat bergeming lagi. berbagai realita kehidupan sudah kualami dari yang brandalan hingga santriwan, itu terjadi karena diriku telah terkontaminasi baik oleh media elektronik yang makin melangit maupun lingkungan yang menunjang diriku menuju hal tersebut. memang tak bisa terpungkiri lagi diruku suka terbawa arus dan tidak mempunyai pendirian yang kokoh dalam menjalani kehidupan karena selalu banyak godaan yang menerjang diriku hingga terjadi seperti itu, apa mungkin diriku tidak mau ketinggalan jaman? mungkin bagi kalian ini ungkapan yang sangat terbukti dan nyata adanya dilingkungan kehidupan setiap jiwa muda, karena banyak terbukti anak remaja jaman sekarang justru melakukan hal tersebut, dan itu dianggapnya sebagai hal yang gaul katanya?.